REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong pelaku usaha ikan hias Indonesia menjadi pemain utama di dunia sebab selama ini mereka hanya menjadi pemain belakang, padahal potensi ikan hias di negeri ini cukup besar.
"Kita selalu ujung-ujungnya menjadi pemain belakang di pasar global, oleh karena itu perlu ada strategi agar ikan hias kita menjadi pemain utama," kata Susi saat berdialog dengan pelaku ikan hias di Jakarta, Selasa (11/11).
Susi mengaku heran dengan besarnya potensi laut Indonesia, namun dalam pertarungan global selalu kalah dengan pemain ikan hias seperti Singapura, padahal negara tersebut potensi lautnya sangat kecil.
Oleh karena itu, Susi menyarankan pelaku ikan hias di Indonesia menggelar workshop untuk membahas masalahpotensi ikan hias di Indonesia.
"Dalam workshop itu nanti bisa kita petakan, kalau perlu kita buat strategi supaya Singgapura tidak punya bahan mengenai ikan hias," katanya.
Susi optimistis perkembangan ikan hias Indonesia ke depan akan lebih maju, sebab dirinya sering menjumpai orang Indonesia yang pintar dalam menangani permasalah perikanan, khusunya ikan hias. "Saya sering bertemu orang Indonesia di luar negeri dan mereka juga ahli dalam bidang ikan hias, seperti di Jepang," katanya.
Dikatakannya, kementeriannya kini juga mulai sering mendapat apresiasi dari pihak luar dengan banyaknya para Dubes asing berkunjung ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melihat strategi memajukan laut Indonesia.
"Kementerian ini, adalah yang pertama banyak dikunjungi dubes-dubes asing karena adanya strategi dan dorongan memajukan potensi laut Indonesia, dan yang jelas Indonesia harus unggul di bidang kelautan," katanya.