Senin 10 Nov 2014 18:07 WIB

Di APEC, Jokowi Bicara Soal Subsidi BBM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Joko Sadewo
Para pemimpin negara-negara APEC.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara/ca
Para pemimpin negara-negara APEC.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Joko Widodo memberikan presentasi dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2014 di Beijing, Tiongkok, Senin (10/11). Dalam forum internasional pertamanya tersebut, Jokowi berbicara mengenai kondisi anggaran di Indonesia yang terbebani oleh subsidi BBM.

Di awal presetasi yang dibawakan dalam bahasa Inggris, Jokowi mengungkapkan kebahagiannya karena bisa berkumpul dengan para pelaku bisnis internasional. Sebab, beberapa tahun ia juga seorang pebisnis.

Kemudian, Jokowi mulai berbicara mengenai rencana kerja pemerintah Indonesia ke depan. Mantan wali kota Solo tersebut memaparkan bahwa APBN 2015 Indonesia mencapai Rp 2.039 triliun. Dari nilai tersebut sebanyak Rp 276 triliun dialokasikan untuk subsidi BBM. Jokowi mengatakan, ia bertekad menghemat penggunaan anggaran untuk subsidi BBM. Kemudian, anggaran yang dihemat akan dialihkan ke sektor produktif yang pro pada rakyat kecil.

"Kita ingin mengalihkan subsidi BBM untuk sektor pertanian, untuk subsidi benih dan pupuk, dan untuk irigasi. Kita juga ingin membangun 25 bendungan dalam lima tahun dari subsidi BBM," ucap dia.

Tak hanya itu, lanjut Jokowi, pemerintah juga ingin mengalihkan subsidi BBM ke sektor perikanan. Anggaran subsidi BBM yang berhasil dihemat, menurut Jokowi, akan disalurkan untuk subsidi membeli mesin perahu dan mesin pendingin ikan bagi nelayan. Selain itu, sebagian subsidi BBM juga akan dialihkan untuk memberi suntikan dana bagi pelaku UMKM di kampung-kampung.

"Sebagian subsidi juga akan kita gunakan untuk program kesehatan, pendidikan, dan untuk membangun infrastruktur," ucapnya.

Selain berbicara soal subsidi BBM, dalam forum tersebut Jokowi juga memaparkan mengenai proyeksi ekonomi Indonesia ke depan. Jokowi mengatakan, pemerintah akan fokus membangun infrastruktur, mulai dari pelabuhan, rel kereta, dan pembangkit listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement