REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Balai Konservasi Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta baru-baru ini mengonservasi tujuh buku tua dari Museum Sejarah Jakarta. Konservasi yang meliputi proses bleaching ini berlangsung selama sebulan.
"Buku-buku Belanda dari abad 17," kata Konservator Balai Konservasi Cagar Budaya, Sutita saat ditemui Republika Online (ROL) di Kantor Balai Konservasi, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (9/11).
Tita mengatakan proses ini sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu. Saat ini proses sudah mendekati tahap penyelesaian. "Besok Senin sudah penjilidan setelah upacara," kata dia.
Proses konservasi dimulai dengan pengecekan keasaman buku. Hasil pengecekan menunjukkan ketujuh buku tersebut ber-PH 5 dan masuk dalam kategori asam. "Kita tes pake PH paper pake Aquadest. Kalau 1-5 itu asam, 6-7 normal, kalau 8-14 itu basa," kata Tita.
Selain kadar keasaman, dilakukan juga pengecekan apakah tinta buku tersebut luntur atau tidak. Buku juga dicek tingkat kerapuhannya dengan cara dilipat.
Tita mengatakan proses ini adalah konservasi ketiga yang dilakukan Balai Konservasi Cagar Budaya. Sebelumnya, Balkon juga melakukan konservasi batu di Museum Prasasti, tekstil di Museum Tekstil, dan wayang dari Museum Wayang.