REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan sistem jalan berbayar atau dikenal dengan Electronic Road Pricing (ERP) baru dapat dilakukan pada akhir 2015 mendatang. Hal tersebut karena proses tender proyek ini baru dapat dilakukan tahun depan.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan sejauh ini baru dua perusahaan yang tengah melakukan uji coba sistem ERP. Adapun, uji coba sistem ERP ini diadakan di dua lokasi yang berbeda.
"Jadi tender baru bisa dilakukan tahun depan karena saat ini baru dua perusahaan yaitu PT Kapsch dari Swedia da PT Q-Free dari Norwegia yang melakukan uji coba," ujar kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, Ahad (9/11).
Ia menjelaskan saat ini PT Kapsch tengah melakukan uji coba ERP di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Sementara PT Q-Free di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain belum dapat melakukan tender, ada beberapa hal terkait ERP yang perlu dikonsultasikan kw Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Hal tersebut, menurut Akbar adalah agar memastikan persaingan antara perusahaan yang menjadi vendor berlangsung sehat.
Konsultasi ini nantinya juga bertujuan mencari tahu apa dua perusahaan yang tengah melakukan uji coba ERP itu dpat menjadi prioritas dalam proses tender mendatang. Akbar mengatakan pihaknya tengah berkonsultasi apakah proses lelang tender nantinya dibuka untuk umum atau tidak, atau juga dua perusahaan vendor dari Swedia dan Norwegia itu yang diprioritaskan.
Sebanyak 38 gerbang ERP di kedua arah ruas Jalan Sudriman telah terpasang. Di Rasuna Said, Kuningan telah terpasang 14 gerbang. Nantinya, ERP berfungsi membaca data yang terpasang di on board unit (OBU) pada kendaraan yang melewati gerbang tersebut.