REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah dalam waktu dekat mesti menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk target yang jelas yakni mengalihkan subsidi BBM ke program-program pemerintah yang sifatnya produktif dan pro-rakyat.
"Selain menghindarkan masyarakat dari sifat konsumtif, kebijakan menaikkan harga BBM subsidi akan memudahkan pemerintah membangun berbagai insfrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat, terutama para petani dan nelayan," katanya di Kendari, Kamis malam.
Dalam sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional Munas ke-12 Keluarga Alumni Univeritas Gajah Mada (Kagama) di Kendari, Kepala Negara menyatakan nilai total dari BBM subsidi yang dibakar setiap hari dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai Rp714 triliun.
Sektor kesehatan, ujarnya, selama lima tahun terakkhir hanya menghabiskan dana APBN sebanyak Rp222 triliun lebih. Sedangkan dana yang dipakai membangun infrastruktur jalan, jembatan, irigasi pertanian dan sebagainya hanya Rp577 triliun lebih.
Menurut dia, jika uang subsidi BMM yang dibakar setiap hari selama lima tahun tersebut dipakai membangun sarana pertanian seperti bendungan, maka bendungan yang bisa diselesaikan mencapai 1.400 unit, dengan asumsi setiap bendungan senilai Rp400 miliar lebih.
"Kalau bendungan sebanyak ini disebar di seluruh wilayah Indonesia yang menjadi sentra-sentra produksi padi, maka negara ini sudah lama swasembada pangan," tegasnya.