Rabu 05 Nov 2014 17:20 WIB
Cerita kompensasi BBM di masa SBY (bagian 1)

Kompensasi BBM yang Memicu Kerusuhan, Tewas Antre, hingga Santet

Rep: Stevy Maradona/ Red: Joko Sadewo
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekalipun belum ada payung hukumnya, Presiden Joko Widodo sudah langsung meluncurkan 'tiga kartu saktinya', yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluar Keluarga Sejahtera (KKS).

Hingga kini memang belum ada reaksi berlebihan dari masyarakat terkait dengan pembagian tiga kartu tersebut. Semua masih lancar. Belum ada keluhan ataupun protes dari warga terkait dengan tidak tercantumnya nama mereka sebagai penerima kartu tersebut.

Hal ini berbeda dengan yang dialami rezim Susilo Bambang Yudhoyono-JK pada Oktober 2005. Ketika itu SBY-JK mengumumkan kenaikan harga BBM baru membagikan Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kemudian diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Banyak kemarahan publik yang muncul pascabantuan dibagikan di kantor pos ketika itu. Warga tidak terima nama mereka tidak termasuk dalam daftar keluarga yang dibantu. Warga bahkan ada yang tewas karena antrean mengambil SLT/BLT.

Dari penelusuran Republika Online (ROL), pada bulan pertama SLT/BLT dibagikan yaitu Oktober 2005 tercatat ada tiga warga tewas dan satu warga berupaya bunuh diri. Nur Hasan (50 tahun), ketua RT 02/08 Kelurahan Pancoran Mas Depok misalnya panik karena diminta pertanggungjawabannya oleh warga yang tidak terdaftar namanya di dalam penerima SLT/BLT. Karena panik tak bisa menjawab pertanyaan warga, Nur Hasan ambil botol racun serangga dan meminumya di depan warga yang marah, dia pun akhirnya digotong ke rumah sakit karena aksinya itu.

Di Jambi, akhir Oktober,  Suman (52) tewas ditusuk warga yang kecewa karena alasan yang sama. Yaitu pembagian SLT/BLT tidak merata dan nama mereka tidak ada. Warga Dusun Benit, Desa Sungai Mengkuang Kecamatan Muara Bungo Kabupate  Bungo itu tewas ditempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement