Selasa 04 Nov 2014 18:34 WIB

Lima Negara Dukung Menteri Susi di Bidang Ini

Rep: c85/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Foto: Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendesak negara tetangga untuk mendukung upaya pecegahan pencurian ikan di perairan Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun mengundang lima duta besar ke kantornya untuk membahas nota kesepahaman mengenai peraturan penangkapan ikan oleh asing. 

Hari ini, Selasa (4/11), datang menemui Susi Dubes Malaysia untuk Indonesia Dato' Zahrain Mohamed Hashim, Dubes Vietnam Nguyen Xuan Thuy, Dubes Cina Xie Feng, Dubes Thailand Paskorn Siriphayan, Dubes Filipina Roberto G Manalo, dan Dubes Australia David Engel. 

"Saya setuju bahwa kita semua ada satu manusia. Upaya perikanan yang berkelanjutan salah satunya dengan mendukung upaya pencegahan pencurian ikan," ujar Dubes Cina untuk Indonesia, Xie Feng, Selasa.

Susi menjelaskan, poin penting yang dibahas selama dua jam lebih adalah komitmen masing-masing untuk menerapkan bisnis perikanan yang berkelanjutan. 

"Kami punya satu kata kunci, sustainibility perikanan. Jadi semuanya tidak akan bermanfaat bagi siapa pun kalau lautan kita dimanfaatkan dengan cara yang salah. Kami akan menuangkan ini ke dalam MoU B to B," jelas Susi.

Dalam MoU nanti, ujar Susi, juga akan dituangkan peraturan tentang musim tangkap hasil laut, ukuran tangkapan, metode penangkapan yang harus ramah lingkungan, dan kuota penangkapan ikan. "Juga area penangkapan akan kami atur," jelas Susi. 

Sebelumnya Susi memang pernah menyinggung tentang rencananya untuk menutup beberapa zona laut di Indonesia dari segala aktivitas penangkapan ikan. Hal ini ditujukan untuk upaya konservasi jenis ikan dan ekosistem laut.

Dubes Paskorn Siriphayan menegaskan komitmennya untuk fokus kepada korporasi asal Thailand yang menjalankan bisnis perikanan di Indonesia untuk menjalankan aturan ini.

Dubes Cina juga sempat disinggung mengenai komoditi ikan pari yang mereka impor dari Indonesia. Jenis ikan pari dianggap terancam punah. Sedangkan permintaan dari Cina masih tinggi lantaran pemanfaatan ikan pari untuk obat. 

Menanggapi hal ini, Xie Feng menyatakan akan membantu segala kebijakan pemerintah Indonesia untuk melestarikan kekayaan hayatinya. "Saya pikir Cina concern ke usaha pencegahan kepunahan spesies langka. Termasuk kerja sama dengan Indonesia," jelas Xie Feng.

MoU enam negara itu akan ditandatangani 13 Desember mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement