REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Indonesia dengan laut yang luas dan garis pantai yang konon terpanjang di dunia, menjadikan negara kita sudah seharusnya menjadi yang terdepan dalam bidang perikanan.
Swasembada ikan dianggap sebagai keharusan. Namun kondisinya saat ini justru berlawanan. Indonesia impor ikan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dalam sambutannya setelah bertemu dengan duta Besar Norwegia di Jakarta, Selasa (4/11).
"Dengan teritori kepulauan Indonesia yang besar, Indonesia masih saja impor ikan. Ini sangat ironis," ungkap Susi. Dia menyatakan keheranannya karena dengan stok ikan yang melimpah, Indonesia malah impor.
Untuk itu, Susi menegaskan lagi bahwa dia akan melarang segala jenis alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
"I do put some more restrictions to catching methods, catching quota, and that's way I say the moratorium is been in placed (Saya menaruh beberapa pembatasan lainnya untuk menangkap metode, menangkap kuota, dan itulah cara saya mengatakan moratorium tersebut berada di tempatnya)," ujar Susi.