Selasa 04 Nov 2014 12:10 WIB

Terlalu Banyak Kartu, Warga Bingung Gunakan Kartu Sakti Jokowi

Rep: c02/ Red: Esthi Maharani
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN LAMA – Peluncuran Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) oleh Presiden Jokowi di PT Pos Indonesia Senin (3/11) lalu masih membingungkan masyarakat. Tak sedikit yang tak paham fungsi dan kegunaan kartu sakti Jokowi tersebut.

Contohnya warga Kebayoran Lama, Ridwan (40) yang mengaku tidak tahu cara penggunaan tiga kartu tersebut. Bahkan, ia mengeluh karena terlalu banyak kartu yang dikeluarkan pemerintah.

"Indonesia terlalu banyak menggunakan kartu. Kartu kesehatan saja ada jemkesmas, BPJS, sekarang KIP, KIS, KKS. Itu memangnya bisa digunakan buat berobat juga?" katanya pada Republika Selasa (4/11)

Begitu juga dengan pedagang kaki lima di pertigaan Swadarma ini Suroso (55) ia mengaku belum mengerti dengan penggunaan kartu tersebut. Bagi Suroso, Jamkesmas sudah dirasa cukup membantu masyarakat miskin untuk berobat. Ia meminta pemerintah mengoptimalkan Jamkesmas saja.

Pedagang ini masih bingung, bedanya KIS dengan BPJS dan Jamkesmas, apalagi dengan dua kartu lainnya KKS dan KIP.  Ia meminta ada sosialisasi penggunaan kartu tersebut di Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Sehingga masyarakat yang menggunakan kartu baru seperti KIS  bisa tepat sasaran.

“KIS itu nantinya digunakan di Puskesmas saja atau juga bisa untuk rawat inap di Rumah Sakit?” tanyanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement