REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsorsium Eurofighter menawarkan kerja sama di bidang pertahanan udara. Salah satunya dengan pesawat tempur Eurofighter Typoon yang memiliki sejumlah keunggulan.
CEO Eurofighter Jagdflugzeug, Alberto Gutierrez, mengatakan Eurofighter dengan teknologi tinggi telah memperkuat posisi industri dirgantara Eropa di pasar Internasional. Program tersebut mengamankan lebih dari 100 ribu pekerjaan di 400 perusahaan.
"Kehadiran kami di sini khususnya untuk menekankan kami memiliki penawaran yang lebih jauh bagi negara yang memfokuskan diri pada pengembangan infrastruktur dan kapabilitas. Jika Indonesia memilih solusi Eurofighter, manfaat yang diperoleh akan jauh melampaui isu vital dan penting seperti keamanan nasioanl dan juga merambah ranah lebih luas," kata Alberto dalam Bahasa Inggris, di acara Media Briefing di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Eurofighter menawarkan Indonesia dalam program kapabilitas pertahanan udara, pengembangan kapabilitas lokal, transfer keahlian, serta pondasi kinerja industri kedirgantaraan militer yang lebih kuat dalam beberapa dekade ke depan. Mereka juga memandang penting peningkatan kecerdasan dan pencapaian laba investasi. Nemun mereka enggan menyebutkan nominalnya.
Untuk mengembangkan kapabilitas lokal, harus ada pengalihan keahlian serta membentuk tenaga kerja Indonesia yang terampil. Sehingga dapat memainkan peranan kunci dalam memajukan dan mengembangkan kapabilitas generasi mendatang.
Konsorsium Eurofighter juga menggelar pameran dalam acara Indo Defence bertema Indonesia Lepas Landas, di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu-Sabtu (5-8/10). Konsorsium Eurofighter didukung oleh empat mitra inti dari negara-negara di Eropa yakni Spanyol, Italia, Jerman, dan Inggris.