Sabtu 01 Nov 2014 16:43 WIB

Slank tak akan Dukung Jokowi Lagi?

Rep: Yulianingsih/ Red: Winda Destiana Putri
Gubernur DKI Jakarta Joko widodo atau Jokowi (tengah) berfoto bersama grup band Slank saat acara nonton bareng film
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Joko widodo atau Jokowi (tengah) berfoto bersama grup band Slank saat acara nonton bareng film

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Grup band Slank selama ini identik dengan tim sukses Jokowi-JK. Grup band ini giat mendukung Jokowi-JK sejak musim kampanye pada Pemilihan Presiden lalu.

Namun dukungan grup band pada sosok Jokowi-JK ini akan segera berakhir. Karena grup band ini merencanakan akan menarik dukungan terhadap presiden baru Indonesia ini.

Bimbim, pentolan grup band Slank mengatakan, tiga bulan setelah Jokowi-JK dilantik sebagai presiden, akan manarik dukungan kepada presiden baru ini.

"Setelah tiga bulan kita dorong ke Istana kita akan segera menarik diri. Kita akan menjadi pengamat lagi. Susah mengamati jika kita di dalam. Slank akan tetap jadi parlemen jalanan," katanya di Yogyakarta, Sabtu (1/11).

Slank hadir di Yogyakarta untuk mengisi event Passionville 2014 di Stadion Kridosono Yogyakarta, Sabtu malam. Event ini digelar produsen rokok Wismilak.

"Ini kita lakukan untuk menjaga Slank sendiri. Kita akan jadi pengamat lagi," ujarnya lagi.

Diakui Bimbim, selama menjadi pendukung Jokowi-JK banyak kemudahan yang diperoleh grup band ini. Menurutnya, selama ini Slank selalu kesusahan dalam mengurus izin manggung di Indonesia. Namun setelah mendukung Jokowi-JK, grup band ini merasa agak mudah memperoleh izin.

"Namun sekarang justru agak berlebihan. Mosok kita manggung di cafe kecil di Lombok pengamanannya saja pake barakuda dan gegana," katanya.

Bimbim juga mengaku, keterlibatan Slank di dunia politik sebenarnya bukan barang baru. Menurutnya, Slank sudah berpolitik sejak lama melalui lirik-lirik lagunya. "Kita sudah lama berpolitik melalui lirik lagu. Kita semangatkan kebebasan berpendapat dari lagu itu juga politik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement