Jumat 31 Oct 2014 17:07 WIB

Kerja Sama dengan Angola, Jokowi Hemat APBN Rp 15 Triliun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
  Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Wakil Presiden Republik Angola Manuel Domingos Vicente. Kerjasama dijalin antara Pertamina dengan BUMN Angola, Sonangol.

Jokowi menjelaskan, dengan kerjasama ini, Indonesia akan mengimpor minyak langsung dari perusahaan nasional Angola yang memproduksi hasil bumi tersebut. Menurut Jokowi, ia memberikan tenggat waktu satu pekan pada Kementerian ESDM untuk merealisasikan kerjasama tersebut.

"Bukan hanya MoU terus tidak jadi. Harus jadi sesuatu yang berguna bagi negara kita," ucap Jokowi usai mengantar Manuel ke mobilnya, Jumat (31/10).

Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan, dengan kerjasama ini, Pertamina akan membeli minyak langsung pada Sonangol. Kemudian,  Sonangol bersama Pertamina akan bersama-sama membangun kilang minyak di Indonesia.

Apabila kerjasama pertama yang ditandatangi Presiden Jokowi ini terealisasi, kata Sudirman, maka Indonesia bisa menghemat 2,5 juta dolar AS perhari atau Rp 15 triliun dalam satu tahun. Sudirman menambahkan, apabila 100 ribu barel minyak dalam satu hari dipasok oleh Angola, artinya seperempat impor Indonesia sudah dipenuhi oleh satu perusahaan yang memiliki pasokan yang berkelanjutan. 

"Jadi minimal supply-nya jangka panjang, kemudian tinggal kita bicara harga," ujarnya di Istana Merdeka.

Tak hanya itu, lanjut Sudirman, Pertamina dan Sonangol juga akan membuat perusahaan joint venture. Karenanya, perwakilan dari Angola akan terus berada di Indonesia selama sepekan untuk membahas detail kerjasama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement