REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Mengantisipasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti direncanakan pemerintah pusat , Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta Pertamina untuk memperhatikan stok BBM di Jatim, baik premium, solar, maupun pertamax.

"Stok BBM jangan sampai kehabisan, sebab kertersediaan stok menjadi hal yang penting bagi masyarakat. Dengan terjaganya stok BBM ini, masyarakat diharapkan tidak mengalami kepanikan mengenai BBM," ujar Soekarwo saat menerima GM Marketing Operation Region V Pertamina Giri Santoso beserta jajaranya di antor Gubernur Jatim, Surabaya, Jumat (31/10).

Soekarwo mengatakan, Pertamina juga harus melakukan sosialisasi melalui media elektronik dan cetak mengenai adanya ketersediaan dan terjaminnya stok BBM. Soekarwo berharap, Pertamina dapat menghindarkan masyarakat dari kepanikan.

Selain itu, Soekarwo juga meminta agar Pertamina bekerja sama dengan Polda dan Pangdam V/Brawijaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarkat jika BBM jadi dinaikan.

Sementara itu, GM Marketing Operation Region V Pertamina Giri Santoso melaporkan, demi mengantisipasi kelangkaan BBM, stok BBM dilebihkan 20 persen. Berdasarkan mekanisme yang ada, begitu stok turun, kapal penyedia stok BBM datang.  “Kami menjaga agar tidak sampai stoknya habis, kemudian kapal baru datang. Ini sudah mekanisme. Yang dijaga stok BBM di Pertamina dan SPBU,” ujar dia.

Ia menjelaskan, ketika masyarakat mengalami panik dengan adanya rencana kenaikan BBM, permintaan BBM bisa naik sampai 50 persen. Untuk itu, pihaknya telah mempersiapkan stok BBM agar tidak habis. Sehingga kebutuhan masyarakat terhadap BBM dapat terpenuhi. “Kelebihan rutin BBM dilebihi. Premium, Solar maupun Pertamax juga dipersiapkan stoknya,” kata dia..

Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Polda dan Pangdam V/Brawijaya mengenai ketertiban dan antrean yang bisa terjadi di SPBU. Ini tujuannya agar antrean di SPBU tertib dan lancar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika