Kamis 30 Oct 2014 19:57 WIB

SDA Yakin Muktamar VIII Akhiri Konflik PPP

 Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali memberikan cinderamata kepada Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan saat pembukaan Muktamar VII PPP kubu Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (30/10).   (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali memberikan cinderamata kepada Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan saat pembukaan Muktamar VII PPP kubu Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (30/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali meyakini pelaksanaan Muktamar VIII PPP di Jakarta akan mengakhiri konflik yang selama ini menimpa internal partainya.

"Saya meminta maaf kepada seluruh rakyat, atas konflik internal PPP. Kami yakin, seyakin-yakinnya dengan muktamar ke VIII ini konflik itu akan berakhir, karena dengan muktamar ini DPP PPP hanya ada satu yaitu hasil muktamar kali ini," kata Suryadharma di Jakarta, Kamis.

Suryadharma lalu memohon maaf atas peristiwa kericuhan hingga membalikkan meja sidang paripurna, yang dilakukan kader partainya di DPR. Menurut dia politisi di parlemen seharusnya menjadi teladan bagi rakyat.

Dalam Muktamar VIII PPP di Jakarta yang berlangsung 30 Oktober 2014, Suryadharma Ali akan meletakkan jabatannya sebagai ketua umum kepada peserta muktamar. Pada kesempatan itu akan dilakukan pemilihan ketua umum PPP yang baru.

Suryadharma Ali berharap, kerjasama dengan partai lain dan dukungan serta perhatian rakyat dapat terus tercipta, meskipun dirinya tidak lagi menjabat."Saya ingin ini terus berlanjut. PPP adalah partai warisan ulama, yang mengajarkan kesetiaan kepada umat, bangsa dan negara," ujar dia.

Muktamar VIII PPP di Jakarta, dihadiri petinggi partai Koalisi Merah Putih, antara lain Prabowo Subianto, Fadli Zon, Amien Rais, Hatta Rajasa, Zulkifli Hasan, Aburizal Bakrie, Anis Matta, serta Fahri Hamzah.

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dijadwalkan memberikan pidatonya dalam acara tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement