Kamis 30 Oct 2014 19:21 WIB

Soegeng Sarjadi Dimakamkan di Kompleks yang Dibangunnya

Pengamat politik Soegeng Sarjadi (kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengamat politik Soegeng Sarjadi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jenazah almarhum aktivis angkatan 66 Soegeng Sarjadi yang juga merupakan pengamat politik serta mantan anggota DPRD dan MPR RI, Kamis (30/10), dikebumikan di komplek Masjid Asshalihin yang baru saja dibangunnya.

Almarhum, tiba di rumah duka dan langsung dibawa ke masjid di Kampung Nagrok, Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB untuk dishalatkan dan dikebumikan sekitar pukul 16.20 WIB. Pada prosesi pemakaman tersebut turut hadir, Duta Besar Negara Islam Iran, mantan menteri di era almarhum dan untuk Muspida Kota/Kabupaten Sukabumi.

"Kami merasa kehilangan dengan sosok almarhum yang tidak kenal lelah membangun bangsa ini agar lebih baik, bahkan semasa perjuangan pada 1966 lalu, beliau merupakan orang yang paling kritis dan berani melawan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat," kata sahabat almarhum yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja RI pada era Orde Baru, Abdul Latief.

Menurut Latief yang saat ini berprofesi sebagai pengusaha, almarhum meninggalkan seorang istri, anak dan cucunya. Semasa hidup, beliau kerap memberikan solusi dan kebijakan serta masukan untuk pemerintah maupun legislatif agar bisa membuat kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat.

Dengan meninggalnya salah satu aktivis dan tokoh nasional ini dirinya merasa kehilangan, karena gagasan-gagasannya yang selalu menjadi batu pijakan baik pemerintah daerah maupun pusat untuk mengeluarkan kebijakan. Bahkan, ide dan gagasan itu selalu dituangkannya dalam buku dan almarhum yang sebagai aktivis perjuangan ini membuat yayasan yakni Soegeng Sarjadi Syndicate.

Almarhum meninggal pada usia 72 tahun di RS Petra Medika Sentul, Bogor sekitar pukul 09.05 WIB, Kamis, (30/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement