Kamis 30 Oct 2014 18:42 WIB

Ahok: Masa Sih Islam di Indonesia Mau Dibawa Seperti ISIS

Rep: C66/ Red: Citra Listya Rini
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Foto: Antara/Rafiudddin Abdul Rahman
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat dukungan dari Imam Besar Istiqlal Ali Mustafa Ya'wub dalam memimpin ibu kota. 

Menanggapi hal itu, Ahok mengatakan memang seharusnya sebuah agama mengajarkan kebaikan. Menurutnya, Islam yang ia kenal selama ini telah mengajarkan banyak hal bermanfaat, termasuk dalam hal toleransi antar umat beragama serta perdamaian. 

"Ini memang islam yang saya tahu dari saya kecil. Makanya saya heran tiba-tiba ada gerakan anarkis. Masa sih Islam di Indonesia mau dibawa kayak versi ISIS," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (29/10).

Islam State of Iraq and the Levant atau dikenal ISIS adalah kelompok Islam radikal yang mencaplok banyak wilayah di Irak Utara dan Barat, serta Suriah Timur. Mereka menghalalkan segala cara, termasuk membunuh orang-orang yang menghalangi kelompok militan tersebut untuk mendirikan negara Islam bawah kepemimpinannya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan selama ia bersekolah saat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam, ia tidak pernah mendapat pelajaran bahwa seorang Muslim boleh membunuh orang yang dianggap tidak mendapat hidayah.

Ahok justru mendapat pemahaman Islam tidak pernah memusuhi orang yang enggan menganut kepercayaan tersebut. "Kalau memang seperti itu perintahnya ditafsirkan, mesti membunuh orang tidak seiman dan paksa dia mengucapkan dua kalimat syahadat, berarti Nabi Muhammad SAW tidak menangis saat Abu Thalib (pamannya) meninggal," ujar Ahok.

Aksi anarkisme dalam menentang Ahok menjadi Gubenur DKI terjadi saat Front Pembela Islam (FPI) melakukan demonstrasi di Balai Kota, Jumat (3/10) lalu. Saat itu, massa Organisasi Masyarakat (ormas) Islam tersebut melempar petugas keamanan dengan batu dan benda-benda tajam. Hal ini mengakibatkan beberapa aparat mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement