Kamis 30 Oct 2014 09:38 WIB

Irman Gusman Sebut Menteri Susi Pintar di Lapangan

 Menteri Kelautan dan Perikanan baru Susi Pudjiastuti mengusap wajahnya dalam serah terima jabatan menteri kelautan dan perikanan di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Rabu (29/10). (Antara/Rosa Panggabean)
Menteri Kelautan dan Perikanan baru Susi Pudjiastuti mengusap wajahnya dalam serah terima jabatan menteri kelautan dan perikanan di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Rabu (29/10). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ditengah ramainya perbincangan tentang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang dinilai hanya berpendidikan rendah dan "nyentrik". Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menilai bahwa Susi adalah sosok yang kreatif dan inovatif.

"Susi itu street smart, artinya pintar di lapangan, kalau sekedar pintar (teori) itu book smart, dia punya karakter yang kreatif dan inovatif yang diperlukan bagi bangsa ini," ujar Irman kepada wartawan, Kamis (29/10).

Terkait dengan latar belakang Susi yang hanya tamatan SMP, ia mengatakan pendidikan tidak jadi soal jika mempunyai suatu keahlian tertentu. Bahkan dia mencontohkan, Wakil Presiden RI yang ke tiga, Adam Malik, minim pendidikan namun punya karakter negarawan dan punya skill diplomatik yang hebat.

"Buat saya, pendidikan formal bukan satu-satunya ukuran. Bahkan, Adam Malik sangat piawai dibidang politik, dan diplomasi, serta pernah menduduki posisi penting," ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa justru pola pikir tentang pendidikan itulah yang harus diubah dalam sistem pendidikan Indonesia. Bahwa kompetensi sesorang bukan hanya berdasarkan nilai akademik atau capaian gelar saja.

Buktinya, tambah Irman, Susi punya keberanian untuk mendirikan maskapai  penerbangan dan membuka rute penerbangan-penerbangan perintis di pelosok daerah. Padahal, ada pengusaha yang meminta subsidi dan tidak semua berani menghadapi resiko ini.

"Beliau ini punya sense of entrepreneurship yang tinggi. Menurut saya ini luar biasa, dia punya semangat kompetetitif yang tinggi, ini yang harus dicontoh oleh nelayan dan pelaut-pelaut kita," katanya.

 

Biarpun demikian, terkait dengan kebiasaan merokoknya, Irman memberikan masukan, bahwa sebagai tokoh masyarakat, dirinya harus menyesuaikan diri dengan tuntutan norma dan aturan yang berlaku. Karena itu, kebiasaan merokok didepan umum sebaiknya dihindari.

"Merokok dan punya tato itu sifatnya personal, namun menjadi berbeda karena sebagai pejabat publik dia harus menyesuaikan diri. Kalau dulu dia sebagai pengusaha bisa bebas," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement