Rabu 29 Oct 2014 18:02 WIB

Pengamat: Kekecewaan PDIP Itu Sebuah Kewajaran

Rep: C16/ Red: Bayu Hermawan
Joko Widodo dan Jusuf Kalla didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Joko Widodo dan Jusuf Kalla didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Heri Budianto menilai wajar jika ada pihak-pihak yang merasa kecewa dengan struktur Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Kekecewaan itu khususnya dirasakan langsung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai pengusung Jokowi-JK tersebut.

Menurutnya kekecewaan yang dirasakan partai bernuansa merah tersebut merupakan sebuah kewajaran. Jokowi dianggap tidak dapat mengakomodir harapan partai untuk mendapatkan kursi di Kabinet Kerja Jokowi.

"Dilihat dari komposisi kabinet yang ada wajar saja PDIP tidak puas karena mereka hanya dapat empat kursi di kabinet," ujar Heri kepada Republika, Selasa (28/10).

Heri menambahkan kekecewaan tersebut dapat membahayakan keberjalanan pemerintahan Presiden RI ke-7 tersebut kedepannya karena partai berlambang banteng tersebut merupakan pemilik saham terbesar dalam mengantarkan Jokowi menuju kursi presiden.

Ia menilai tidak dapat dipungkiri Jokowi membutuhkan dukungan politik untuk melancarkan jalannnya roda pemerintahan.

"Agak susah ya karena komposisi ini tidak ideal, jika PDIP kecewa Jokowi harus mencari dukungan politik," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik 34 menteri dari berbagai kalangan. 34 menteri merupakan 15 kursi dari kalangan partai politik dan 19 kursi dari kalangan profesional. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir semua golongan dalam mensukseskan visi misinya selama satu periode pemerintahan kedepan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement