REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangkapan Edi Saputra, yang diduga sebagai salah satu admin akun Twitter anonim @TrioMacan2000 yang kini sudah berganti nama menjadi akun @TM2000Back, harus jadi pelajaran berharga para netizen. Apalagi, bila tudingan itu motifnya untuk kejahatan, yakni jadi alat pemerasan. Karena tudingan yang membabi-buta melalui jejaring sosial media sudah meresahkan.
Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi mengatakan, penangkapan salah satu pengelola akun @TrioMacan2000, harus menjadi pelajaran berharga bagi netizen. Itu agar pemilik akun tak asal mengumbar tudingan di dunia maya.
"Kabarnya Edi yang menjadi admin Twitter, @TrioMacan2000 tertangkap 'tangan' saat menerima uang 50 juta rupiah dari utusan petinggi PT Telkom yang diperasnya lewat sejumlah kicauan di media sosial ini," katanya di Jakarta, Rabu (29/10).
Edi Saputra ditangkap penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (28/10). Akun @TM2000Back, kerap mengundang kontroversi. Misalnya, kala Pilpres kemarin @TrioMacan2000, berkicau tentang latar belakang orang tua Presiden Jokowi yang ditudingnya terlibat partai terlarang di Indonesia.
Tak hanya itu, @TrioMacan2000 juga sempat menuding mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Lewat kicuannya @TrioMacan2000 menuding Dahlan terlibat sebuah kasus korupsi.
Menurut Ari, dengan dibekuknya Edi, tudingan yang diarahkan oleh akun @TrioMacan2000 ke beberapa orang tokoh publik membuktikan lebih banyak sebaran fitnah ketimbang paparan investigasi. Bahkan, ini cara baru atau modus anyar memeras seseorang seperti yang terjadi dalam kasus Edi yang diduga salah seorang admin akun @TrioMacan2000.
"Saya mengapresiasi langkah polisi yang berhasil menangkap salah satu admin TrioMacan2000 karena dugaan pemerasan," kata Ari.
Dia melanjutkan, bagi institusi atau orang yang merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan @TrioMacan2000 tentu saja dirugikan bahkan dicemarkan nama baiknya. "Saya sendiri mengklasifikasikan isi tweet @TrioMacan2000 memiliki keakuratan informasi yang rendah sehingga perlu diklarifikasi dan di-cross check kembali," katanya.