Selasa 28 Oct 2014 19:41 WIB

Relawan Revolusi Mental: Penyusunan Kabinet Bebas dari Pengaruh Megawati

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat membacakan pengumuman kabinet di Istana Negara, Ahad (26/10)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat membacakan pengumuman kabinet di Istana Negara, Ahad (26/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Revolusi Mental menilai penyusunan 34 menteri dan dua wakil menteri dalam Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo bebas dari pengaruh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kabinet yang sudah dibentuk ini adalah pilihan Jokowi. Kalau ada musyawarah dengan Ibu Mega saya kira wajar antara ketua umum partai dan anggota," kata salah satu relawan Revolusi Mental Karomi Abdul Wahid di Jakarta, Selasa (28/10).

Romi mengatakan bahwa sosok Presiden Joko Widodo tegas dan memiliki kehendak untuk memilih seseorang yang menjadi pembantunya. Oleh karenanya, suatu kekeliruan jika ada pihak yang menilai Joko Widodo sebagai Presiden boneka.

Romi pun menyambut baik keputusan Presiden yang mengangkat putri Papua Yohana Yembise menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. "Saya kira ini gaya kepemimpinan baru dari Presiden Indonesia, sebelumnya belum pernah ada putra putri Papua yang menjadi menteri," ujarnya.

Ia menambahkan, Relawan Revolusi Mental berharap kinerja Kabinet Kerja yang dibentuk Jokowi lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.

Pada peringatan ke-86 Sumpah Pemuda, dua ratus relawan dari Yayasan Padepokan Revolusi Mental juga melakukan aksi berjalan di atas lintasan beling sepanjang 28 meter di Gedung Sumpah Pemuda. Acara tersebut bertujuan menyadarkan pemuda agar tidak mengeluhkan rasa sakit ketika menemui hambatan dalam proses kehidupan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement