REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, masih menyelidiki temuan sejumlah mayat manusia mengapung di tengah laut pada wilayah perairan selat yang berbatasan langsung dengan Malaka, Malaysia.
"Temuan mayat-mayat mengapung di perairan Rokan Hilir ini masih dalam pengembangan. Yang satu terakhir telah diidentifikasi identitasnya," kata Kapolres Rokan Hilir Ajun Komisaris Besar Tonny Hermawan melalui pesan elektronik yang diterima di Pekanbaru, Senin malam (27/10)
Kapolres mengatakan, ada beberapa mayat yang ditemukan masyarakat dan petugas dalam satu sepekan lalu, namun yang terkini adalah satu mayat laki-laki dan satu perempuan.
Yang laki-laki, kata dia, ditemukan masyarakat nalayan pada Sabtu (25/10) dan ditemukan identitas di saku celana korban.
Korban bernama Siwa Purma, warga Sumatera Utara, kata dia aparat juga telah berkoodinasi dengan kepolisian Sumut terkait temuan mayat tersebut.
"Temuan mayat lainnya dilaporkan warga beberapa hari sebelumnya berjenis kelamin perempuan. Korban ini merupakan warga keturunan India yang diduga merupakan tenaga kerja menetap di Malaysia," katanya.
Ia mengatakan, menurut informasi mayat-mayat tersebut merupakan korban kecelakaan kapal yang terjadi di wilayah perairan Malaysia berbatasan dengan parairan Bengkalis, Riau, Indonesia.
Menurut dia, bisa saja gelombang perairan menyeret sejumlah korban itu hingga sampai ke wilayah perairan Rokan Hilir.
"Namun ini masih dalam penyelidikan," katanya.
Kapolres mengatakan, pihaknya juga telah melakuakn otopsi terhadap sejumlah korban tersebut.
"Hasilnya memang tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan pada jasad korban," katanya.