REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Mochamad Basuki Hadimuljono mengaku siap untuk mewujudkan sembilan program Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang disebut Nawa Cita.
"Insya Allah siap. Namun, untuk detil visi dan misinya baru bisa dijelaskan besok (27/10) setelah rapat kabinet pertama," katanya di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (26/10) malam.
Menurutnya misi dan visi pemerintah itu tercermin dari program prioritas presiden dan wakil presiden, menteri bertugas membantu dan merealisasikannya. Salah hal yang pokok adalah dukungan infrastruktur untuk merealisasikan kedaulatan pangan, misalnya pembangunan minimal 25 bendungan dalam lima tahun.
"Dan program-program penunjang lainnya dan kerjasama dengan Pertanian," ucapnya.
Basuki mengungkapkan ia sempat berdiskusi soal itu ketika belum ada wacana penggabungan dengan Kementerian Perumahan Rakyat. "Saya dipanggil Pak Jokowi untuk berdiskusi pada tgl 2O Oktober, malam bersama empat tokoh lainnya secara bergiliran," katanya.
Terkait dengan mengapa dirinya terpiliih menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki menduga karena dirinya salah satu birokrat senior di PU. "Waktu tadi Pak Jokowi mengenalkan saya disebut sebagai birokrat senior di PU dan memang saya masuk di PU tahun 80-an, jadi sudah 30 tahun lebih di PU," jelasnya.
Ia juga menyebut, mungkin juga karena sesama alumni di S1 Universitas Gajah Mada (UGM). Basuki memang alumni UGM di jurusan Teknik Geologi, kemudian gelar Master dan Doktor Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat.
Aneka jabatan di Kementerian PU, sudah dilalui oleh suami dari Kartika Nurani ini antara lain, Kepala Balitbang PU?2005-2007, Inspektorat Jendral PU?2007-2013?dan Dirjen Penataan Ruang 2013-2014.
Selain itu Basuki juga berjanji akan mempertahankan logo Kementerian PU saat ini, meski kementeriannya sudah berubah nama. "Logo PU saat ini masih sangat relevan. Apalagi PU itu lingkup kerjanya adalah Bina Marga, Cipta Karya dan Sumberdaya Air. Nah, perumahan kan di dalam Cipta Karya," katanya.
Basuki juga menduga, maksud dan penggabungan ini adalah karena demi efisiensi dan efektivitas kerja ke depan.
"Saya berharap tidak ada masalah. Saya pribadi ingin orang PU dan Perumahan Rakyat sama. Jangan ada yang merasa lebih tinggi," katanya.