REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menjelaskan alasannya batal menjadi menteri, karena ia menghormati keputusan Presiden Joko Widodo yang melarang menteri rangkap jabatan di Parpol.
"Kalau saya ngotot boleh rangkap jabatan, tapi kan Pak Jokowi tidak mau, dan itu sudah menjadi kesepakatannya," ujarnya di Jakarta, Minggu (26/10).
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan karena menghormati ketentuan yang diajukan oleh presiden, maka ia memilih tetap menjadi Ketua Umum PKB.
Selain itu, ia mengaku partainya tidak pernah mencampuri Jokowi dalam proses seleksi menteri. Ia pun tidak mempermasalahkan berapa pun jatah menteri yang diberikan oleh Jokowi ke PKB.
"Itu hak prerogatif Presiden. Oleh karena itu, berapa pun dan siapa pun yang dipilih Pak Jokowi, PKB menghormati sepenuhnya," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya nama Muhaimin Iskandar sempat muncul sebagai salah satu calon menteri. Namun akhirnya nama itu menghilang. Dikabarkan ada empat kader PKB yang akan diangkat menjadi menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK.