Ahad 26 Oct 2014 15:16 WIB

Rawan Bencana, Camat di Majalengka Dilarang Tinggalkan Wilayah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Joko Sadewo
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menjelang musim penghujan, Kabupaten Majalengka mulai bersiaga menghadapi kerawanan bencana. Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi pun melarang para camat meninggalkan wilayah kerjanya masing-masing.

Camat harus tetap berada di wilayahnya masing-masing untuk memudahkan koordinasi antara masyarakat dengan pimpinan wilayah jika terjadi bencana,'' ujar Karna, akhir pekan kemarin.

Karna menyebutkan, saat terjadi musim penghujan, wilayah Kabupaten Majalengka rawan mengalami sejumlah bencana. Yakni longsor, angin puting beliung maupun banjir.

Menurut Karna, kerawanan terjadinya bencana banjir lebih banyak dihadapi kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah utara Kabupaten Majalengka. Pasalnya, wilayah itu terletak di dataran rendah.

Sedangkan kerawanan bencana longsor, dialami kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah selatan Majalengka. Hal itu dikarenakan kondisi geografis wilayah tersebut berupa perbukitan. ''Masyarakat juga harus selalu waspada menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di daerah masing-masing,'' tegas Karna.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Tatang Rahmat, menerangkan, hujan saat ini sudah mulai turun di hampir seluruh daerah di Kabupaten Majalengka. Karenanya, kesiapan menghadapi bencana harus benar-benar dilakukan.

Tatang menuturkan, saat ini BPBD Kabupaten Majalengka telah membentuk tim reaksi cepat yang berasal dari 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Dengan adanya tim tersebut, maka penanggulangan bencana alam diharapkan dapat teratasi dengan cepat tanpa harus menunggu tim dari BPBD maupun lintas sektoral lainnya turun ke lapangan.

Adapun kecamatan yang rawan bencana longsor, di antaranya di Kecamatan Malausma, Lemahsugih,  Bantarujeg, Talaga, Cingambul,  Cikijing, Banjaran, Maja dan Argapura.

Sedangkan kecamatan yang rawan banjir, di antaranya Kecamatan Jatitujuh, Kertajati dan Ligung.

Untuk daerah yang rawan terkena angin puting beliung, di antaranya Kecamatan Sindangwangi, Sindang, Rajagaluh, Maja dan Argapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement