REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi Nasional Pengendalian Tembakau menyosialisasikan bahaya merokok di kalangan pelajar melalui ajang turnamen bola tangan di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/10).
Anggota Komnas Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Komnas Pengendalian Tembakau Fuad Baraja mengatakan, pelajar merupakan target industri rokok untuk menjaring konsumen baru.
"Maka itu banyak perusahaan rokok yang gencar mendanai kegiatan pelajar. Karena pelajar atau generasi muda tersebut adalah pasar besar mereka," kata Fuad.
Ia mengatakan, merokok di kalangan pelajar cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kesehatan Nasional usia perokok tertinggi dari 15 tahun hingga 19 tahun.
Menurut dia, tantangan masalah tembakau banyak dan tidak cukup hanya dengan penyuluhan saja. Diperlukan jaringan untuk dapat menyelesaikan persoalan tembakau.
"Komnas mengupayakan masyarakat sehat, memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat. Memang belum maksimal, tetapi kita terus melakukan gerakan, salah satunya lewat kegiatan olah raga ini," kata Fuad.
Ia menambahkan, Komnas Pengendalian Tembakau berupaya agar kegiatan pelajar tanpa iklan rokok. Tapi belum semua kegiatan dapat didanai oleh komnas.
Ketua Pelaksana Bola Tangan Bogor Open Champion 2014 tingkat pelajar Herri Isnaini mengatakan, ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan. Turnamen diikuti 30 sekolah jenjang SD, SMP dan SMA dari Bogor dan Bandung.
"Kompetisi bertujuan untuk mencari bibit-bibit atlet bola tangan, sekaligus menyosialisasikan bahaya merokok di kalangan pelajar. Sesuai dengan tema kita, 'Handball Keren tanpa Rokok'," kata Hari.