Sabtu 25 Oct 2014 20:48 WIB

Stagnan, Pasar Tunggu Kepastian Kabinet Jokowi-JK

  Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10). (Antara/Maulana Surya)
Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10). (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ekonom makro Universitas Widya Mandira Kupang, Thomas Ola Langoday mengatakan reaksi pasar saat ini masih normal. Bahkan terkesan stagnan menunggu pengumuman kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Padahal, jika tarik-menarik politik berlarut-larut seperti pengumuman kabinet ini, pasar pasti gusar dan nampak pertama melalui gejolak nilai tukar. Tetapi sampai sekarang masih tetap stagnan," katanya di Kupang, Sabtu (25/10).

Dalam hukum ekonomi, katanya, apabila tarik-menarik kepentingan terus berlarut tanpa ada kepastian, maka para pelaku pasar akan gusar. Dengan demikian tingkat kestabilan akan goyah dan terjadi gejolak yang berdampak pada investor yang mundur atau enggan menanamkan modalnya di Tanah Air.

Namun, menurut Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang itu, pada momentum pengumuman kabinet Jokowi-JK yang terus tertunda, kondisi perekonomian malah masih normal dan aman tanpa gejolak berarti.

Kecuali, katanya, sejumlah investor masih menunggu dan melihat kapan kabinet diumumkan. Karena dengan penundaan seperti ini, bisa saja menimbulkan tanda tanya di pasar.

Jadi harus dipahami kalau penundaan pengumuman kabinet juga menjadi satu sentimen melemahnya nilai tukar rupiah. Namun fakta yang terjadi hingga Sabtu pagi, kondisi tetap normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement