Sabtu 25 Oct 2014 18:30 WIB

Libatkan KPK, Syafii Maarif Nilai Jokowi Cerdik

 Sejumlah wartawan meninggalkan tempat Presiden Jokowi direncanakan akan mengumumkan susunan kabinetnya di Terminal Dermaga 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah wartawan meninggalkan tempat Presiden Jokowi direncanakan akan mengumumkan susunan kabinetnya di Terminal Dermaga 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai langkah Presiden Joko Widodo membentuk kabinet dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan adalah cerdik.

"Menurut saya langkah jokowi itu cerdik sekali walaupun banyak orang tidak suka, tetapi saya suka," kata Syaii Maarif di Magelang, Sabtu (25/10). Ia mengatakan hal tersebut usai menjadi pembicara pada Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang di Muntilan, Kabupaten Magelang.

Ia mengatakan calon menteri masuk atau dikonsultasikan ke KPK dan PPATK adalah baik sekali dan yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK diusahakan di luar. Menyinggung ada kesan terlalu lama dalam pembentukan kabinet, dia mengatakan asal masyarakat diberi penjelasan tidak masalah.

"Menurut saya tidak apa-apa, sesuai undang-undang waktu pembentukan kabinet hingga 14 hari, sedangkan sekarang belum ada seminggu sejak pelantikan," katanya.

Namun, dia berharap jangan terlalu lama pembentukan kabinet tersebut, minggu depan harus sudah ada kabinet.

Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta juga menilai langkah Presiden Joko Widodo membentuk kabinet baik sekali, tidak mengambil keputusan sendiri tetapi ada suatu lembaga yang dipercayai untuk menyeleksi apakah calon menteri kemungkinan terlibat korupsi atau tidak. "Saya berharap pemerintahan Jokowi nanti didukung para menteri yang sungguh-sungguh kompeten yang betul-betul menguasai bidang pekerjaannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement