Kamis 23 Oct 2014 18:44 WIB

Jokowi Diminta Ikuti Saran KPK

 Seorang teknisi mempersiapkan tempat Presiden Jokowi yang akan mengumumkan susunan kabinetnya di Terminal Dermaga 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Seorang teknisi mempersiapkan tempat Presiden Jokowi yang akan mengumumkan susunan kabinetnya di Terminal Dermaga 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak memilih orang-orang bermasalah untuk menjadi menteri. Apalagi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberikan peringatan mengenai orang-orang tersebut.

"Saatnya membuktikan komitmen bersih Jokowi-JK. Oleh karena itu Jokowi tidak boleh ragu mencoret nama-nama bermasalah yang diberi tanda merah oleh KPK," kata Ketua Presidium Indonesia Justice Care (IJC) Indra melalui siaran persnya kepada Republika, Kamis (23/10).

Mantan anggota Komisi III DPR tersebut mengatakan, rakyat Indonesia akan mendukung Jokowi selama dia tidak ingkar pada janji-janji kampanyenya. Oleh karena itu, ia Jokowi jangan takut menghadapi pihak-pihak berkepentingan yang memaksakan nama-nama bermasalah sebagai menteri.

Sementara itu, pengamat politik dari Lingkar Studi Masyarakat Madani (Lima) Ray Rangkuti menyatakan, bahwa Ketua Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla, Rini M Soemarno tidak layak masuk dalam kabinet baru. Ia menyebutkan alasannya seperti Rini merupakan mantan Menteri yang minim prestasi saat menjabat.

"Selain itu Rinidnilai tidak berpihak pada cita-cita trisakti. Yang utamanya adalah soal kemandirian bangsa," kata Ray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement