REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pada awal musim penghujan ini, PT KAI Daop V Purwokerto mewaspadai lima titik longsor. Mereka akan menempatkan penjagaan selama 24 jam di lokasi tersebut.
''Seperti diketahui, peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan ini memang menjadi masa rawan yang longsor karena tanah yang tadinya kering, bila tiba-tiba disiram air hujan. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kita menempatkan petugas di 5 lokasi lawan longsor selama 24 jam sehari,'' kata Manajer Humas PT KAI DAop 5 Purwokerto, Surono.
Kelima titik rawan longsor tersebut, ada tiga titik di jalur antara stasiun Notog-Kebasen Kabupaten Banyumas, satu titik di antara Stasiun Wonosari-Kutowinangun Kabupaten Kebumen, dan satu titik di antara Stasiun Prupuk-Linggapura Kabupaten Brebes.
Dari kelima titik rawan longsor tersebut, empat titik merupakan tebing yang berada di sisi jalur KA seperti di daerah Notog dan Wonosari. Sedangkan satu titik adalah tubuh jalur KA yang rawan longsor karena kondisi tanah yang labil di jalur antara Prupuk-Linggapura.
Menurut Surono, petugas yang berjaga di lokasi rawan longsor tersebut dibagin dalam 3 shift. Jika terjadi longsor, petugas penjaga harus segera melaporkan kepada Pusat Kendali Operasi KA Daop V di Purwokerto. ''Namun dalam situasi darurat, para penjaga ini juga diberikan kewenangan untuk menghentikan KA yang hendak melintas,'' katanya.
Selain melakukan penjagaan di lokasi rawan longsor, Surono menyatakan, pihaknya juga telah menambah frekwensi pemeriksaan jalur KA. Petugas pemeriksa ini tidak hanya melakukan pemeriksaan sesuai jadwal, tapi juga akan melakukan pemeriksaan saat terjadi hujan. ''Dengan cara ini, kami berharap setiap kejadian longsoran, amblesan atau banjir di jalur KA dapat terdeteksi dengan cepat,'' katanya.