REPUBLIKA.CO.ID Jakarta -- PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) mengatakan, kebutuhan air bersih di DKI Jakarta pada 2015 mendatang mencapai 26,1 meter kubik per detik. Padahal, persediaan air bersih di DKI Jakarta pada 2013 lalu sekitar 17 meter kubik per detik.
"Pada tahun depan Jakarta akan mengalami defisit air baku bersih 9,1 mwter kubik per detik," ujar Kepala Divisi Komunikasi dan Pertanggung Jawaban Sosial PALYJA, Meyritha Maryanie, kepada ROL, Kamis (23/10).
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini PALYJA, terpaksa menutupinya dengan membeli air baku bersih di Tanggerang, Banten. Dimana, biaya jual di Tanggerang mencapai Rp.2.300 per kubik, padahal harga jual air PALYJA ke konsumen tidak naik sejak 2007, yaitu sebesar Rp 1.000 per kubik.