Rabu 22 Oct 2014 11:17 WIB

Kabut Asap Ganggu Aktivitas Warga Kecamatan Gambut Kalsel

Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan, tertutup kabut asap cukup tebal sehingga membatasi jarak pandang dan mengganggu aktivitas masyarakat di luar rumah.

Salah seorang pengemudi mobil, Dedy, di Martapura, Rabu, mengatakan jarak pandang di sepanjang ruas Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Gambut hanya 50 meter. "Kabutnya cukup tebal, bahkan lebih tebal dibanding hari sebelumnya dan membuat jarak pandang hanya berkisar 50 meter," ujar karyawan swasta di Kota Banjarbaru itu.

Pengendara lain, Malik, mengatakan tebalnya kabut asap mungkin akibat kebakaran hutan dan lahan, apalagi kecamatan itu dikelilingi lahan gambut --yang mudah terbakar. "Setiap hari saya melintasi jalan protokol, di kiri kanan jalan selalu ada asap tanda kebakaran hutan dan lahan sehingga dampaknya kabut asap muncul esok hari," ujarnya.

Sementara itu, kepekatan kabut asap di pelosok desa kecamatan itu lebih parah karena jarak pandang di bawah 50 meter sehingga masyarakat tidak berani keluar rumah.

Selain Kecamatan Gambut, yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banjar, dilaporan ada beberapa kecamatan lain di sekitarnya yang diselimuti kabut asap.

Kecamatan tersebut adalah Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Aluh-Aluh dan Kecamatan Beruntung Baru --yang hampir sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pertanian.

"Hampir seluruh kawasan di desa kami setiap hari diselimuti kabut asap dan sangat mengganggu aktivitas pada pagi hari sejak pukul 06.00-09.00 Wita," ujar Teguh, warga Sungai Tabuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah mengatakan pihaknya sudah membagikan tujuh ribu masker melalui puskesmas sehingga masyarakat bisa memintanya.

"Jika stok habis, masyarakat bisa meminta ke kantor Dinkes di Jalan Ahmad Yani, Km 40, Martapura, dan masyarakat harus kurangi aktivitas di luar rumah terutama pagi hari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement