REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyatakan, Presiden Joko Widodo tidak pernah meminta organisasinya agar mengirimkan nama untuk penyusunan anggota kabinet.
“Secara langsung dan definitif, Jokowi tidak meminta kepada Muhammadiyah,” ujar Din dalam pernyataannya di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (21/10).
Namun, menurut dia, hal itu bukan berarti Jokowi akan meninggalkan salah satu ormas tertua di Indonesia ini. Sebab, kata Din, pertemuan Jokowi dan dirinya cukup intens.
“Rasa-rasanya tentu tidak akan meninggal kelompok-kelompok aspiran riil dari masyarakat seperti Muhammadiyah dan NU, walaupun bukan partai politik,” ujar Din.
Sebab, ormas seperti Muhammadiyah dan NU telah memberi kontribusi yang tidak kecil terhadap bangsa. “Bahkan, jauh sebelum negara ini ada,” kata Din.
Namun, Din mengaku, Muhmmadiyah tidak tidak akan meminta jabatan. Sebab, Islam tidak mengajarkan umatnya untuk meminta-minta jabatan.
"Muhammadiyah tidak pada posisi meminta-minta apalagi mengemis-ngemis. Tapi kalau seandainya diperlukan, maka tentu kita akan sampaikan nama-nama terbaik," ujar Din.