Rabu 22 Oct 2014 00:20 WIB

Pengungsi Sinabung Butuh Beras 1,8 Ton Per Hari

Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Foto: Antara/Septianda Perdana/ca
Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara yang berada di 16 lokasi penampungan, saat ini membutuhkan logistik beras sebanyak 1,8 ton perhari.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Jhonson Tarigan mengatakan, beras tersebut harus tetap tersedia setiap harinya, dan kemudian dikirimkan ke tempat penampungan mereka.

Dia menyebutkan, jika logistik beras tidak mencukupi, maka para pengungsi erupsi Sinabung akan kekurangan jatah makan mereka. "Hal ini, jelas sangat memprihatinkan bagi pengungsi yang berada di penampungan," ujarnya, Selasa (21/10).

Jhonson menyebutkan, para pengungsi tersebut mampu menghabiskan beras sebanyak 4,3 ton setiap bulannya dan belum lagi lauk pauk yang mereka butuhkan.

Oleh karena itu, Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jangan sampai terlambat untuk mengirimkan bantuan logistik beras, karena hal ini menyangkut kebutuhan warga pengungsi.

"Bantuan beras tersebut menyangkut kemanusian dan kebutuhan orang banyak yang sedang menghadapi masalah bencana alam erupsi Gunung Sinabung," kata Jhonson.

Dia menambahkan, segala kebutuhan makan para pengungsi erupsi GunungSinabung, jangan sampai terkendala atau telambat dikirimkan.

Bahkan, ada sebanyak 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga (KK) pengungsi Sinabung yang masih tinggal di penampungan dan mereka berasal dari zona merah (daerah berbahaya), yakni Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem.

"Pemerintah Pusat harus tetap memperhatikan bantuan makanan para pengungsi erupsi Sinabung yang masih tinggal di penampungan," kata Jhonson.

Sebelumnya, Gunung Sinabung Kabupaten Karo masih berstatus Siaga alau Level III dan Ahad (12/10) terjadi guguran 142 kali. Selain itu, terjadi beberapa kali erupsi, yaitu pada pukul 00.00-06.00 WIB terjadi tiga kali awan panas guguran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement