Selasa 21 Oct 2014 21:27 WIB

Hentikan Penyelidikan Balibo, TNI: Australia Sudah Tutup Kasusnya

Rep: C91/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) berterimakasih kepada Polisi Federal Australia (AFP) yang sudah menghentikan penyelidikannya mengenai kasus tewasnya lima jurnalis asing di Balibo, Timor-Timor, pada 1975. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Fuad Basyar mengatakan, hal ini berarti Australia sudah menyelesaikan kasusnya.

Menurutnya, tewasnya seseorang dalam pertempuran, merupakan hal biasa. "Dulu di Timtim ada pertempuran, lalu ada orang datang ke daerah pertempuran dan tewas, itu biasa saja," ujarnya kepada ROL, Selasa, (21/10).

Ia menjelaskan, TNI sendiri menganggap kasus tersebut sudah lama selesai. Tepatnya, setelah ada nota kesepahaman antara TNI dan Timor-Timor bernama Komite Kejujuran dan Kebenaran.

Menanggapi dengan kedatangan Perdana Menteri Australia  Tony Abott kemarin, bagi Mayjen Fuad, kemungkinan juga turut memengaruhi keputusan AFP. "Bisa juga karena Indonesia mempunyai presiden baru, ya kita tidak tahu pasti mengapa Australia menghentikan penyelidikannya," jelasnya.

Ia mengaku, tak ada pemberitahuan apapun dari AFP kepada TNI. Hanya saja, jika memang kedatangan Abott memengaruhi, baginya itu bagus, karena berarti sudah ada satu pemahaman antara Indonesia dan Australia.

Mayjen Fuad menegaskan, segala yang dilakukan TNI merupakan tugas dari negara sesuai Undang-Undang. "Bukan atas kemauan TNI sendiri," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement