REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Presiden Jokowi perlu menginformasikan dan menjabarkan program 100 hari mengawali masa tugasnya dalam rangka menjaga optimisme rakyat terhadap pemerintahan yang dipimpinnya, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati.
"Memberitahukan hal apa saja yang akan dilakukan, penting bagi Jokowi untuk memastikan harapan dan optimisme baru masyarakat mulai dia dilantik hingga lima tahun ke depan," kata Mada Sukmajati di Yogyakarta, Selasa (21/10).
Perumusan program 100 hari, menurut Mada, untuk saat ini masih tetap relevan bagi Jokowi meskipun hal serupa juga telah dilakukan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Pengajar jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, informasi program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang juga bermanfaat bagi Jokowi, untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa optimisme dan harapan masyarakat dipastikan terkelola dan terlembaga dengan baik.
Ia menilai, harapan masyarakat terhadap pemerintahan baru di bawah komando Jokowi cukup besar. Hal itu terlihat dengan munculnya berbagai sambutan meriah masyarakat di berbagai daerah yang diwujudkan dengan perayaan yang bersifat spontanitas.
Meski demikian, untuk membantu terealisasinya program pembangunan yang akan dilakukan oleh Jokowi, proses check and balances oleh parlemen juga harus tetap didorong selama memiliki orientasi untuk kepentingan rakyat, bukan kelompok.
"Tapi kalau kemudian parlemen yang didominasi Koalisi Merah Putih (KMP) itu berorientasi untuk kepentingan kelompok, ya harus bersama-sama dikritisi," jelasnya.