Selasa 21 Oct 2014 16:51 WIB

UMKM Harus Melek Teknologi Informasi

Rep: C80/ Red: Winda Destiana Putri
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam upaya memperluas jaringan pemasaran produk unggulan, hendaknya para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di wilayah Kabupaten Bandung melek teknologi informasi.

Jika para UMKM ini menguasai teknologi informasi, maka mereka bisa mempromosikan dan menjual produknya melalui media sosial atau Online. Hal tersebut dimaksudkan agar produknya bisa dengan mudah dikenal dan mampu menembus pasar dunia. 

 

Media sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Untuk saat ini media sosial terbesar yang sudah dikenal dan akrab dengan masyarakat luas diantaranya adalah facebook dan twitter.

 

Banyak keuntungan yang akan diperoleh para UMKM ini jika produknya dipromosikan melalui media sosial facebook atau twitter.

"Salah satunya adalah semakin banyak orang tahu tentang produk kita, maka semakin besar pula kemungkinan produk kita laku di masyarakat," ujar Mohammad Firsan, seorang narasumber dari Rumah Kemasan Bandung pada Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Di Kabupaten Bandung Tahun 2014 yang berlangsung di Gedung Dewi Sartika Soreang, Selasa (21/10/2014).

 

Mohammad Firsan menuturkan, saat para pelaku UMKM memposting sesuatu atau produk dalam media online tersebut, secara otomatis teman dan folowwer kita akan mengetahui  produk yang di promosikan. Semakin banyak teman, semakin banyak juga orang yang melihat promosi produk kita.

"Apalagi jika promosi yang kita lakukan dilengkapi gambar dan video, maka promosi kita akan lebih menarik perhatian orang," ucap Firsan.

 

Dalam kesempatan itu, Firsan mengatakan mayoritas pelaku UMKM pangan menghadapi kendala dalam pengadaan kemasan yang bagus dan tepat, baik penguasaan informasinya atau pengetahuan teknis serta keterbatasan modal dalam mengembangkan kemasannya.

 

Oleh karenanya melalui kegiatan pelatihan ini, sebagai sebuah institusi pemerintah yang bertujuan memperbaiki kemasan UKM/IKM/Usaha Mikro dan Sektor Swasta, menurut Mohammad Firsan pihaknya berusaha memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan mengenai kemasan produk yang dihadapi para pelaku UMKM di Kabupaten Bandung,

"Apalagi seiring dengan keanekaragaman produk pangan olahan di Jawa Barat, persaingan di pasaran pun bakal tinggi," tegasnya pula.

 

Sekretaris Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Bandung, Marlan, S.Ip, M.Si, menjelaskan Kabupaten Bandung memiliki banyak produk unggulan berkualitas baik. Namun diakuinya, produk-produk tersebut belum mampu bersaing dengan daerah lain. Sedangkan faktor utama untuk memenangkan persaingan dalam pasar baik dalam negeri maupun luar negeri, menurut Marlan adalah peningkatan daya saing produk.

 

Sumber daya manusia yang mumpuni, kelembagaan yang kuat dan penguasaan teknologi, dinilai Marlan sangat berpengaruh terhadap peningkatan daya saing produk.

"Melalui kegiatan pelatihan ini, Saya berharap para peserta, selain dapat mengemas produknya dengan baik, mereka mempunyai bekal pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan produknya dengan cara membenahi manajemen usahanya," ucap Marlan.  

 

Kegiatan yang digelar oleh Bagian Koordinasi Perekonomian Setda ini melibatkan 100 peserta terdiri dari para pelaku usaha UMKM yang tersebar di 31 kecamatan. Kegiatan ini, ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang manajemen usaha, mengemas produk yang baik serta memberikan pengetahuan tentang pemasaran produk melalui media online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement