Selasa 21 Oct 2014 13:27 WIB

JK: Ada Asas Praduga Tak Bersalah Dalam Tunjuk Menteri

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Esthi Maharani
Presiden RI SBY, Jusuf Kalla dan wakil presiden Boediono (kedua kanan) berbincang usai mengikuti pelantikan anggota DPR-DPD-MPR diKompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden RI SBY, Jusuf Kalla dan wakil presiden Boediono (kedua kanan) berbincang usai mengikuti pelantikan anggota DPR-DPD-MPR diKompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) masih memperhatikan asas praduga tak bersalah dalam menunjuk kandidat menteri. Sebab, ia tak ingin merusak nama baik seseorang berdasarkan penilaian KPK dalam menelusuri calon pejabat kabinetnya.

"Kalau merah baru (coret daftar menteri). Kita harus tetap pada praduga tak bersalah, jangan sampai hanya aduan masyarakat, kita rusak nama orang itu," kata JK di Istana Wapres, Selasa (21/10).

Ia menambahkan, Jokowi-JK akan mengacu pada tanda yang diberikan KPK kepada kandidat menteri. Bila lembaga antikorupsi itu memberikan tanda kuning, mereka pasti langsung mempertimbangkan nama tersebut menduduki posisi menteri.

Namun, berdasarkan keterangan Wakil Ketua KPK Zulkarnaen, ada beberapa tingkatan warna yang mereka usulkan kepada Jokowi-JK, mulai dari warna kuning hingga merah. Warna kuning sendiri dinilai menandakan calon itu minim potensi korupsi, sedangkan merah /potencial suspect/.

"Ada juga warna kuning muda, itu berarti ada aduan masyarakat. Tp kalau aduan jadi pijakan /wah/ bahaya," ujar dia.

Sejauh ini, JK masih enggan membocorkan nama-nama menteri yang akan menjabat di kabinet pemerintahannya. Ia membantah sejumlah nama yang beredar di media akan menduduki posisi pembantu presiden nanti.

"Siti Nurbaya itu Datuk Maringgi," kata JK saat ditanya masuknya Ketua DPP Nasdem Siti Nurbaya sebagai bursa calon menteri.

Penunjukan menteri dan pengaturan komposisi kabinet, kata dia, masih dalam proses penyelesaian sampai 1-2 hari ke depan. Berdasarkan informasi dari Jubir JK, Husein Abdullah, Jokowi-JK baru akan mengumunkan nama-nama menterinya Rabu (22/10) besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement