Senin 20 Oct 2014 15:16 WIB

Ada Rekonsiliasi di Balik Kehadiran Para Negarawan

Rep: C09/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
 Presiden Terpilih Joko Widodo mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikannya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10). (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Presiden Terpilih Joko Widodo mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikannya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa mantan Presiden dan Wakil Presiden hadir di acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di MPR. Pengamat menilai kehadiran mereka menunjukkan adanya pengakuan terhadap pemerintahan mendatang.

Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Joko Widodo (Jokowi) pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dalam Rapat Paripurna MPR di Gedung Rapat Paripurna I DPR/MPR di Jakarta, Senin (20/10), disebutkan beberapa nama seperti Prof Dr. BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Hamzah Haz, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Prof Dr Boediono.

Pengamat Politik UGM, Arie Sujito, mengatakan Jokowi didukung penuh oleh pemimpin-pemimpin Indonesia sebelumnya.  Pendahulu-pendahulu Jokowi menaruh harapan besar bagi masa depan Indonesia saat ini hingga lima tahun ke depan di pundak Jokowi sebagai Presiden.

Penyebutan Prabowo dan Hatta sebagai sahabat baik dalam pidato Jokowi juga menimbulkan kesan pemulihan hubungan persahabatan yang pernah terjalin. Hal tersebut menunjukkan respon positif Jokowi terhadap kesediaan Prabowo untuk hadir di MPR.

“Ada rekonsiliasi dibalik kehadiran para negarawan tersebut,” ujar Arie, Senin (20/10). Jokowi dan Jusuf Kalla resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 dalam Rapat Paripurna MPR di Gedung Rapat Paripurna I DPR/MPR di Jakarta, Senin (20/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement