Senin 20 Oct 2014 13:56 WIB

Ini Kata Paling Banyak Disebut Jokowi dalam Pidatonya

Rep: Priyantono Oemar/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)
Foto: ap
Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pidatonya, Jokowi menyebut “saya” sebanyak 17 kali, tapi menyebut “kita” sebanyak 18 kali. Di bagian lain, Jokowi juga menegaskan kata “bangsa” sebanyak enam kali dan kata “bersama” sebanyak lima kali. “Negara” ia sebut 11 kali, salah satunya untuk penyebutan sekali untuk “negara Muslim”. 

Penyebutan kata “saya” mencakup “saya yakin” sebanyak tiga kali, “saya akan” sebanyak dua kali, “saya ajak” satu kali, “saya mengajak” dua kali. Untuk penyebutan kata “kita” antara lain mencakup “kita menyatukan tangan”, “kita pikul bersama”, “kita ingin”, “kita harus”, “kita telah”, “kita bisa”, “kita akan”.

“Sebagai nakhoda saya mengajak rakyat naik ke atas kapal,’’ujar Jokowi. “Kita akan kembangkan layar kuat. Kita akan lewati badai dengan badai kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi. Semoga tuhan merestui upaya luhur kita bersama,’’ tutur Jokowi.

Kata “bersama” yang disebut Jokowi sebanyak lima kali itu, mencakup “kehendak bersama”, “pikul bersama”, “satukan hati bersama”, “sejarah kita bersama”, “upaya luhur kita bersama”. Ajakan untuk bekerja bersama demi bangsa yang disebut Jokowi sebanyak enam kali, yang mencakup “bangsa besar”, “bangsa kreatif”, “bangsa bermartabat dan terhormat”, “bangsa maritim”, “bangsa merdeka”, dan “persatuan seluruh bangsa”.

Kebersamaan dan persatuan itu melambangkan gotong royong yang disebut Jokowi sebanyak tiga kali. Ia menyebut kata “persatuan” sebanyak dua kali, kata “menyatukan” sekali dan “satukan” sekali. Untuk bersama-sama bekerja, Jokowi membuat ajakan dalam pernyataannya.

Ia memakai kata “ajak/mengajak” sebanyak tiga kali. Kemudian memakai kata “menyerukan” sekali. Ia kemudian memakai kata “bekerja/kerja keras” sebanyak dua kali. Untuk kata “bekerja” ia menyebutnya tiga kali.

Di dalam pidatonya, Jokowi juga menyebut kata “besar” sebanyak empat kali,mencakup “bangsa besar”, dua kali “negara besar”, dan “pernah besar”. Ia juga menegaskan kata “kuat” sebanyak empat kali, meliputi “kekuatan kolektif”, “negara ini akan kuat”, “negara yang kuat”, “kembangkan layar kuat”.

Sebagai bagian dari komitmennya membangun maritim, Jokowi menyebut “samudera” sebanyak tiga kali, menyebut “laut” dua kali, dan menyebut “bangsa maritim” sekali. Kata “jaya” ia sebut dua kali, dalam “Jales Viva Jaya Mahe” dan “kejayaan”.

Untuk menegaskan kemandirian, ia menyebut kata “berdaulat” sekali, “berdikari” dua kali. “Satukan hati bersama, lanjutkan ujian kita untuk mencapai Indonesia yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam berkebudayaan,’’ ujar Jokowi.

Menyebut “rakyat” sebanyak lima kali, Jokowi hanya menyinggung sekali untuk kata “pelayanan”. “Pemerintahan saya akan memastikan bahwa seluruh rakyat di pelosok Tanah Air bisa merasakan pelayanan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement