Ahad 19 Oct 2014 20:33 WIB

Mahasiswa HTI: Jokowi Bukan Solusi

Rep: C54/ Red: Bayu Hermawan
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menegaskan pergantian kepemimpinan dari SBY ke Joko Widodo bukanlah solusi atas problem multidimensi yang dihadapi Indonesia.

Juru Bicara ICMS, Khairy mengatakan berbagai permasalahan yang hadir di Indonesia bukan semata faktor figur pemimpin, melainkan sistim kenegaraan. Menurutnya persoalan tidak akan terurai jika negara masih berlandaskan pada sistim demokrasi yang merupakan buah pikiran manusia.

"Islam memiliki sistim sendiri yang bersumber pada Alquran dan al-Hadis, yakni Khilafah Islamiyah," ujarnya kepada Republika dalam acara Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS) di Surabaya, Ahad (19/10).

Khairy menjelaskan, ajang ICMS tidak semata ingin mengritisi pergantian kepemimpinan nasional, melainkan menyoroti permasalah secara umum dan menawarkan sistim Khilafah sebagai solusi.

"Kami sudah merencanakan ini sejak lama, hanya waktunya saja yang berdekatan dengan momentum pelantikan presiden," katanya.

Bertempat di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, acara yang dihadiri 300-an mahasiswa itu berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00.

Para mahasiswa berasal dari sejumlah kampus di Surabaya, di antaranya Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Islam Negari (UIN) Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement