REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bakal membuka istana negara untuk umum. Hal itu dilontarkan Jokowi saat mengisi acara peluncuran buku Revolusi Mental di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). Menurut Jokowi, hal itu berdasarkan pengalamannya saat menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI.
"Iya nanti diatur kita ketemuan di istana, bisa hari Senin saja, Selasa atau Minggu saja," kata Jokowi menjawab pertanyan Najwa Shihab yang memandu acara tersebut.
Menurutnya, pengaturan penting sebab dia khawatir istana bakal diserbu ribuan orang setiap hari. Dikhawatirkan hal itu akan mengganggu kinerja Jokowi. Ia menceritakan saat membuka Balai Kota DKI sampai ada warga yang menunggu sejak pukul 07.00 WIB sampai sore dan tidak bertemu dengan Jokowi.
"Kita mau temui semuanya tapi ada manajemen aturannya, terjadwal, saya sering dimarah-marahi warga bapak sudah lupa ya sama rakyat," ujar Jokowi.
"Tapi tidak kebal kan Pak karena sering dimarahi?" tanya Najwa. "Tapi kalau marah terkait pelayanan publik itu yang harus ditindak lanjuti," tegas Jokowi.
Acara peluncuran buku tersebut dihadiri ratusan peserta. Buku tersebut ditulis oleh 24 orang yang mendukung Revolusi Mental Jokowi. Buku itu juga memperkuat artikel tentang Revolusi Mental yang dimuat di Harian Kompas beberapa waktu lalu.