Kamis 16 Oct 2014 19:10 WIB

Busyro dan Robby Dinilai Layak Pimpin KPK

Rep: C62/ Red: Djibril Muhammad
  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima laporan dari Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Amir Syamsuddin (kiri) di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/10). (Antara/Prasetyo Utomo)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima laporan dari Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Amir Syamsuddin (kiri) di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/10). (Antara/Prasetyo Utomo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan dua nama calon pimpinan KPK ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (16/10). Dua nama itu adalah Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.

‎Menurut penggiat antikorupsi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, Busyro dan Robby merupakan capim KPK terbaik dan pantas memimpin lembaga antirasuah ke depannya.

"Bila menengok rekam jejaknya, saya kira Pak Busyro memiliki nilai plus dibandingkan dengan pimpinan-pimpinan KPK lainnya yang saat ini. Pak Busyro bisa menjadi sosok yang penting untuk melakukan penyeimbangan di KPK," kata Dahnil saat dihubungi, Kamis (16/10).

Menurut Dahnil, nilai plus yang dimiliki Busyro, contohnya selama ini Busyro tidak terlalu royal menyampaikan pernyataan-pernyataan yang bersifat politik. Selama ini kata dia, Busyro tetap fokus dalam penanganan hukum sehingga tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang bersifat politis.

 "Senioritas Pak Busyro saya kira juga penting untuk menjaga harmonisasi kerja di KPK," ujarnya.

Sementara penilaian untuk Robby Arya Subrata, Dahnil menilai, Robby juga memiliki rekam jejak yang baik. Sebagai akademisi, Robby juga banyak terlibat dalam agenda gerakan antikorupsi di dalam negeri dan luar negeri. Sehingga Robbya juga lantas memimpin KPK.

 "Jadi, dua nama yang diajukan Tim Pansel saya kira memiliki rekam jejak yang baik," katanya.

Untuk itu, Dahnil berharap siapapun yang terpilih baik Robby ataupun Busyro mampu mengurangi pernyataan-pertanyaan politis. Akan tetapi dua orang itu bisa tampillah sebagai penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.

"Tidak perlu 'off set' menanggapi hal-hal yang politis. Selain itu pemimpin KPK ke de‎pen juga harus mampu mendorong akselerasi penanganan kasus korupsi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement