REPUBLIKA.CO.ID, KEMBANGAN -- Dengan luas 129,11 Km, Jakarta Barat memiliki sekitar 270-an taman. Lahan hijau tersebut membutuhkan sekitar 60 ribu liter air untuk penyiraman tanaman. Namun saat ini Suku Dinas Pertamanan hanya memiliki 7 tangki dengan kapasitas 28 ribu liter.
Jakarta Barat kekurangan truk tanki yang idealnya berjumlah 15 unit. "Saat ini ada 7 truk tanki yang digunakan untuk keliling menyiram tanaman di taman Jakarta Barat. Namun yang masih berfungsi dengan baik hanya 5. Idealnya ada 15 truk tangki yang masing-masing memuat 4 ribu liter air", kata Jauhar Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Barat (15/10).
Dengan kondisi cuaca panas yang bisa mencapai suhu 34 derajat, dibutuhkan penyiraman yang lebih intens. Menurut Jauhar sekarang tanaman sangat mudah kering. Makka itu tanaman perdu dan rerumputan akan mudah mati, karena akarnya tidak mampu menyimpan air.
Berdeda dengan pohon berakar kuat yang bisa mencengkram tanah yang dapat menyimpan air. Mereka mampu bertahan hidup di tengah cuaca panas.
"Pagi hari setiap tanaman selalu kita siram", tutur Jauhar.
Persediaan air dipasok dari sungai-sugai di sekitar Jakarta Barat yang airnya masih jernih. Sedangkan Kalideres, airnya tidak dapat digunakan. Petugas sengaja tidak menggunakan air PAM, karena air tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan penyiraman.