REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pengamat antropologi politik Universitas Sam Ratulangi, Mahyudin Damis mengatakan, kenegarawanan Joko Widodo (Jokowi) mulai tampak dan patut diapresiasi. Karena presiden terpilih itu mulai membuka komunikasi dengan berbagai pihak untuk membangun bangsa dan negara.
"Sikap Jokowi tersebut patut dipuji dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan patut ditiru oleh masyarakat," kata Mahyudin di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/10).
Ia menjelaskan, sikap kenegarawanan Jokowi bukan sekadar mencari popularitas. Melainkan mengandung arti sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai UUD 1945.
Sebelumnya, Jokowi berkunjung kepada sejumlah tokoh masyarakat dan pimpinan partai politik. Antara lain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Ia menilai, langkah itu merupakan suatu terobosan politik sangat luar biasa. Karena kunjungan itu bermakna strategis dan amat luas.
Selain menjalin hubungan silaturahim secara kekeluargaan, juga terdapat semangat dan nilai luar biasa dalam usaha menomorsatukan kepentingan kehidupan berbangsa dan negara.
Menurut Damais, komunikasi politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang selama ini seolah-olah membeku kini mulai mencair. Alasannya, karena sikap kenegarawanan yang ditunjukkan Jokowi.
"Mana ada pemimpin mau bersikap merendah seperti dilakukan Jokowi demi kepentingan bangsa Indonsia ke depan?" kata Damis sambil berharap para elite parpol lainnya juga mau mengikuti jejak Jokowi.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini