REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).
Dalam pertemuan itu Jokowi hanya didampingi dua orang deputi tim transisi Rini M Soemarno dan Andi Widjajanto. Tidak ada satu pun elite PDIP yang menemani.
Padahal Jokowi adalah kader PDIP. Ada apa? "Memang Jokowi bertemu sebagai presiden. Bukan perwakilan partai," kata Wasekjen DPP PDIP, Achmad Basarah saat dihubungi Republika, Selasa (14/10).
Menurutnya, tidak adanya elite PDIP yang mendampingi Jokowi bukan berarti tak ada dukungan terhadap upaya komunikasi politik yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Basarah mengatakan ketidakhadiran elite PDIP justru membuktikan kepercayaan terhadap Jokowi. PDIP menganggap Jokowi sudah mampu membangun komunikasi politik dengan para ketua umum partai.
"Kami menganggap kehadiran Pak Jokowi bertemu Pak Ical sendirian membuktikan dia punya leadhership dan kemampuan menjalin komunikasi," ujar Basarah.
Ia pun membantah komunikasi politik yang langsung dilakukan Jokowi karena kegagalan Puan Maharani. Menurutnya elite PDIP saling bersinergi dan menjalankan tugas masing-masing.
"Saya kira jangan mendikotomikan antara petinggi-petinggi di PDIP. Ini sudah pembagian tugas, ini prinsipnya saling melengkapi dan menguatkan," kata Basarah
Selasa (14/10) siang Jokowi bertemu empat mata dengan Ical di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Deputi tim transisi, Andi Widjajanto mengatakan Jokowi memang mengagendakan pertemuan dengan para ketua umum partai di Koalisi Merah Putih. Dalam waktu dekat Jokowi juga dijadwalkan mengunjung Prabowo Subianto.