REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kota Jakarta bisa berkembang menjadi kota pintar atau "smart city" yang memiliki perangkat teknologi canggih di setiap penjuru kota. Hal ini diungkapkan Managing Director Cisco Indonesia Sancoyo Setiabudi.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga dapat menghasilkan penghematan yang biasa dikeluarkan oleh pemerintah kota," katanya di Jakarta, Selasa *14/10).
Ia mengatakan, untuk mewujudkan kota pintar, hal yang paling mendasar diterapkan adalah teknologi-teknologi seperti sensor, komputer canggih dan perangkat-perangkat pintar lainnya.
"Itu semua terkoneksi dengan jaringan yang juga terhubung dengan aplikasi yang tersedia dalam berbagai bentuk. Contohnya, pemerintah kota Barcelona yang sudah melakukan efisiensi lalu lintas dengan menciptakaan aplikasi rambu-rambu lalu lintas, sehingga hal ini dapat mengatur lalu lintas dengan lebih baik tanpa membutuhkan tenaga manusia lagi," kata Sancoyo.
Selain itu katanya, kota pintar juga akan bermanfaat bagi masyarakat, misalnya saat perpanjangan KTP atau paspor, warga tidak perlu lagi datang ke kantor kelurahan, cukup dengan internet. "Sehingga bisa menghemat pengeluaran dan waktu, misalnya tidak perlu lagi mengeluarkan uang transportasi untuk pergi kantor tersebut," ujarnya.
Hal ini katanya, juga didukung oleh hasil survei yang menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia ada sekitar 71,2 juta orang, terbesar di Asia Tenggara. Sancoyo mengatakan, untuk mewujudkan kota pintar merupakan sebuah proyek besar, dan salah satu kunci keberhasilannya adalah kematangan "master plan".
"Jangan buru-buru menyiapkan perangkat kerasnya, tapi siapkan dulu rencananya dengan matang," kata dia.
Ia berharap kota pintar bisa segera diwujudkan pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah kota-kota lainnya di Indonesia, untuk mewujudkan efisiensi dan penghematan melalui teknologi yang semakin canggih, yang tentunya juga akan meningkatkan kenyamanan hidup warga kota.
"Namun saya tidak bisa memprediksi berapa tahun lagi Jakarta bisa menjadi smart city, harus ditanyakan kepada Gubernur. Tetapi tentunya ini tidak bisa dilakukan satu pihak saja, harus ada kerjasama berbagai pihak termasuk swasta," ujarnya.
Cisco merupakan perusahaan yang memproduksi perangkat jaringan internet yang meliputi peralatan jaringan komputer dan komunikasi.