REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahnya mengatakan setuju pada usulan penambahan komisi di DPR RI untuk efektivitas kerja dan peningkatan kinerja.
"Saya melihat ada beberapa komisi di DPR RI yang mitra kerjanya terlalu banyak dan di antara mitra kerja itu terlalu jauh antara bidangnya," kata Tantowi Yahya melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin (13/10).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI periode 2009-2014 ini mencontohkan, komisi I yang bermitra dengan 13 kementerian dan lembaga pemerintah sehingga tidak efektif lagi.
Tantowi mencontohkan, di Amerika dan Eropa, parlemennya membagi mitra kerja komisi I itu menjadi tiga bagian yakni pertahanan dan intelijen, luar negeri, serta kominfo.
"Ketiga bidang itu berbeda satu dengan lainnya. Sulit mencari anggota yang menguasai sama baiknya ketiga bidang itu," katanya.
Menurut Tantowi, akibatnya banyak anggota yang pilih-pilih hadir dari pada hanya bengong di ruang rapat komisi.
Wacana untuk membelah komisi I menjadi dua komisi yaitu komisi bidang Pertahanan, intelijen, dan luar negeri, serta komisi bidang kominfo menjadi komisi khusus patut didukung.
"Pembelahan komisi I ini, akan memperbaiki kinerja karena pengawasan akan lebih tajam, juga mitra akan mendapatkan lawan seimbang di DPR," katanya.