REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Satu dari tiga pelaku pencurian yang berhasil ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta terpaksa merasakan timah panas dari petugas.
Petugas harus melepaskan tembakan karena pelaku berusaha melarikan diri ketika ingin menunjukkan barang bukti alat kejahatannya.
Tiga dari empat pelaku yang tertangkap ini merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan yang menimpa pasangan calon pengantin dua pekan lalu. Kejadian yang terjadi di Jalan Raya Ranca Darah, Kecamatan Pondok Salam itu mengakibatkan satu orang korban tewas.
Dua mobil anggota Satreskrim Polres Purwakarta pada Sabtu (11/10) malam membawa Iqbal (19 tahun) ke Unit Gawat Darurat RSUD Bayu Asih Purwakarta. Iqbal yang merupakan warga Jakarta dilumpuhkan petugas dengan tembakan pistol yang mengenai paha kirinya.
"Terpaksa kami lumpuhkan karena berusaha melarikan diri ketika menunjukkan barang bukti di tempat persembunyiannya," kata Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Tri Suhartanto.
Jajaran Satreskrim Polres Purwakarta berhasil mengendus persembunyian tiga dari empat pelaku pencurian setelah menggelar penyelidikan selama dua pekan terakhir.
Korban adalah pasangan calon pengantin Sefri Madoni (27) dan Irmawati (20). Nasib Sefri tak terselamatkan karena harus tewas akibat hantaman batu dan serangan dengan senjata tajam. Para pelaku bahkan berhasil merampas satu unit motor Suzuki Satria FU milik korban.
Iqbal merupakan otak dari aksi kejahatan komplotan pencuri. Sementara dua pelaku lain adalah Bargas (20) dan Novri (19) merupakan warga Desa Simpang, Kecamatan Wanayasa. Azis, warga Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta kini masih menjadi buronan pihak kepolisian. Tri menyebutkan bahwa para pelaku merupakan mantan anggota geng motor XTC yang selama ini kerap meresahkan masyarakat.
Tri mengaku akan menerapkan tindakan tegas sesuai instruksi dari Kapolres Purwakarta kepada para pelaku pencurian di Purwakarta. Hal ini dilakukan mengingat aksi pencurian atau perampokan di Purwakarta menjadi semakin marak dalam beberapa pekan terakhir. "Jika tak mengindahkan peringatan, kami akan lakukan tindakan tegas," kata Tri.