REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) akan segera dilantik pada 20 Oktober mendatang. Namun, hingga kini kabinet Jokowi-JK masih misteri.
Jokowi mengaku sudah mulai melakukan tes uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada calon menterinya. Sejauh ini, menurut dia, hasil tes menunjukkan ada kandidat yang memang layak menduduki kursi menteri dan ada juga yang tidak.
Jokowi mengaku, baru sekarang bisa fokus melakukan seleksi menteri. Sebab, sebelumnya ia masih berkonsentrasi pada proses pemilihan pimpinan di DPR dan MPR.
Namun, tidak diketahui di mana Jokowi melakukan seleksi menteri. Saat ditanya mengenai hal tersebut, ia hanya menjawab dengan berkelakar.
"(Seleksi) dimana-mana, ada di Balai Kota ada di rumah makan, ada di rumah, ada di Solo," ujar mantan wali kota Solo tersebut, Rabu (8/10).
Jokowi menambahkan, setelah proses fit and proper test selesai, selanjutnya ia akan menyerahkan kandidat menteri yang lolos seleksi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk diselidiki.
Berdasarkan pengamatan Republika, beberapa nama yang disebut-sebut masuk dalam kandidat menteri pernah menemui Jokowi di Balai Kota. Di antaranya Direktur Utama Pelindo R J Lino dan Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan.
Meski demikian, saat itu Jonan membantah ketika ditanya apakah pertemuannya dengan Jokowi untuk membahas masalah menteri. Menurutnya, ia dan Jokowi hanya membahas urusan kereta bandara.
Lalu, bersediakah Jonan jika ditawari jabatan menteri? "Nanti kalau yang nanya presiden baru saya jawab," ujarnya diplomatis, (26/8).