REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaiful Tamliha mengatakan kontrak politik PPP dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hanyalah pada saat pemilihan pimpinan MPR berlangsung. Sedangkan untuk keberlangsungan nasib koalisi PPP akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pleno fraksi.
Syaiful menjelaskan rapat pleno fraksi akan diselenggarakan hari ini, Kamis (9/10) pukul 08.30 WIB di parlemen Senayan, Jakarta. Rapat ini akan dihadiri oleh ketum PPP Suryadharma Ali, ketua fraksi PPP dan 39 anggota fraksi PPP.
"Jadi kita akan mengadakan rapat pleno untuk menentukan apakah PPP akan pindah ke koalisi Indonesia Hebat atau akan tetap di koalisi Merah putih, rapat rencananya akan dilakukan besok pagi (hari ini)," kata Syaiful saat dihubungi Republika Online, Rabu (8/10) malam.
Selain menentukan arah koalisi, rapat pleno fraksi ini juga akan membahas evaluasi terkait keputusan PPP bergabung ke koalisi Indonesia Hebat dalam paket pemilihan pimpinan MPR beberapa waktu lalu yang berujung pada kekalahan.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat berharap keputusan PPP untuk bergabung ke KIH bukan hanya sebatas pada saat pemilihan pimpinan MPR saja. Tetapi diharapkan hingga seterusnya.
"Kita mendukung kalau teman-teman PPP memutuskan untuk bergabung, tetapi hak mereka yang menentukan. Yang jelas alarm baik sudah ada," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding saat dihubungi Republika Online